Entri Populer

Minggu, 26 Oktober 2014

PASUKAN ELITE YANG ADA INDONESIA

Berikut ini adalah pasukan-pasukan elit yang ada indonesia yang patut kita banggakan karena memiliki kemampuan khusus dalam melaksanakan tiap-tiap tugas pokok merka masing-masing.Pasukan elite Indonesia ini juga di segani dan menjadi sorotan dimata dunia.Dan dibawah ini satu persatu akan dijelaskan secara singkat tentang pasukan elite yang dibanggakan di Indonesia ini.

1.KOPASSUS (Komando Pasukan Khusus)

Lambang Kopassus
   Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS), sebelumnya disebut Sandi Yudha Forces Command dan Kopassandha (yang juga berarti Komando Pasukan Khusus), dilatih dalam pengumpulan intelijen, berbagai teknik operasi khusus, sabotase, dan pendaratan lewat udara dan air. Didirikan pada tanggal 16 April 1952, KOPASSUS direorganisasi dan mengurangi ukuran pada tahun 1985, dan pada tahun 1992 pasukan KOPASSUS berjumlah 2.500 orang tentara diidentifikasi oleh baret merah khas mereka dibagi dalam dua kelompok operasional dan satu kelompok pelatihan.


Sejak reorganisasi pada bulan Juni 1996, KOPASSUS kembali ke organisasi yang diciptakan pada tahun 1985 Alasan dinyatakan untuk reorganisasi adalah untuk memungkinkan rotasi pembangunan dengan seperempat bertugas, seperempat dalam pelatihan, satu konsolidasi kuartal, dan seperempat cadangan siap yang dapat digunakan setiap saat. Seiring dengan reorganisasi dan peningkatan ukuran, komandan, yang menantu-presiden Indonesia, dipromosikan menjadi pangkat bintang dua. Pada akhir 1990-an KOPASSUS berjumlah sekitar 6.000-kuat, peningkatan jumlah pasukan, namun di bawah dari 1985 Kantor Pusat di Cijantung, Jakarta Timur, KOPASSUS telah diperluas untuk lima Grup, dengan Grup IV secara khusus menangani operasi intelijen bersama dengan KOPASSUS Joint Intelligence Unit [SGI].

Prajurit Kopassus

 Sementara "elit" korps Angkatan Darat Indonesia adalah KOPASSUS Corps Baret Merah dengan seragam kamuflase lapangan yang khusus, ada banyak kesamaan antara KOPASSUS, KOSTRAD, dan korps lainnya. Karena perbedaan unit, namun ada improvisasi individu yang menjadi fitur khusus dari masing-masing korps. Paket pelatihan KOPASSUS disebut "Cara Cari Fighter Baik."

Dengan kantor pusat di Cijantung, Jakarta Timur, KOPASSUS dianggap pasukan elit yang secara tradisional menekankan ukurannya yang kecil dan potensi cepat-mogok tersebut. Telah terlibat dalam berbagai aksi militer dalam menanggapi kerusuhan internal Indonesia. Unit KOPASSUS terlibat pada tahun 1981 dalam membebaskan para sandera dari "Woyla," pesawat Garuda Airline dibajak oleh pengikut Imran, pemimpin gerakan sempalan Islam di Jawa Barat. Imran memaksa pesawat mendarat di Bandara Don Muang di Thailand. Pasukan KOPASSUS ke Thailand dan cemerlang kewalahan para pembajak. Sekitar 90 tentara dari KOPASSUS dikirim ke Irian Jaya ketika kelompok pemberontak mengambil sandera ada telah meninggalkan provinsi itu tanpa menyelamatkan para tawanan yang tersisa pada tahun 1996 anggota KOPASSUS mendaki Gunung Everest pada tahun 1997.



2.DENJAKA (Detasemen Jala Mangkara)

Lambang Denjaka
 Melihat perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, KSAL menyurati Panglima TNI yang isinya berkisar keinginan membentuk Detasemen Jala Mangkara. Panglima ABRI menyetujui dan sejak itu (13 November 1984), Denjaka menjadi satuan Antiteror Aspek Laut. Merunut keputusan KSAL, Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.[2]

Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI yang menempati Hirarki tertinggi dalam jajaran Korps Marinir dan TNI-AL. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Denjaka merupakan satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.
 

Prajurit Denjaka ditutut memiliki kesiapan operasional mobilitas kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. Disamping itu juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan vertikal dari udara.

Untuk mendukung operasi personel Denjaka dibekali antara lain submachine gun MP5, Daewoo K7, senapan serbu G36, HK416, Pindad ss-1, CZ-58, senapan mesin ringan Minimi M60, Daewoo K3, serta pistol Beretta dan SIG Sauer 9 mm.

Prajurit Denjaka

3.DENSUS 88 (Detasemen Khusus 88 Anti Terror)

Lambang Densus 88
Densus 88 AT atau Datasemen Khusus 88 AT merupakan pasukan elit Mabes Polri yang bertugas menanggulangi terorisme dan penegakan hukum domestik Indonesia. Dianggotai kurang lebih 400 personil, densus 88 terdiri dari para ahli investigasi, tim gegana dan penembak jitu diharapkan mampu meredam terorisme yang kian marak menghantui kehidupan di Indonesia sehingga melunturkan kepercayaan dunia luar terhadap keamanan dan stabilitas negara.
Densus 88 AT Polri memiliki empat pilar pendukung operasional setingkat subdetasemen (subden) . Yakni subden intelijen, subden penindakan, subden investigasi, dan subden perbantuan. Dibawah subden terdapat unit-unit yang menjadi fondasi pendukung operasi Densus 88 AT Polri.

Misalnya di subden intelijen terdapat unit analisis, deteksi dan unit kontra intelijen. Pada subden penindakan ada unit negosiasi, pendahulu, onit penetrasi dan unit jihandak. Sedangkan subden investigasi membawahi unit olah TKP, unit riksa dan unit bantuan teknis. Kemudian di subden bantuan terdapat unit bantuan operasional dan unit bantuan administrasi.

Dukungan persenjataan dan peralatan pendukung, termasuk peralatan canggih, sebut saja misalkan diantaranya senapan serbu jenis Colt M4 5,56 mm dan yang terbaru jenis Steyr-AUG. Densus 88 AT Polri juga bekerjasama dengan operator telepon seluler dan internet untuk mendeteksi setiap pergerakan kelompok terorisme dalam berkomunikasi.


pasukan densus 88
Pasukan khusus ini dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (Diplomatic Security Service) Departemen Luar Negeri AS dan dilatih langsung oleh instruktur dari CIA, FBI, dan U.S. Secret Service. [4] Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota pasukan khusus AS. Informasi yang bersumber dari FEER pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Zainuri Lubis, dan Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar.[5] Sekalipun demikian, terdapat bantuan signifikan dari pemerintah Amerika Serikat dan Australia dalam pembentukan dan operasional Detasemen Khusus 88. Pasca-pembentukan, Densus 88 dilakukan pula kerja sama dengan beberapa negara lain seperti Inggris dan Jerman. Hal ini dilakukan sejalan dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pasal 43.

4.KORBRIMOB (Korps Brigade Mobile)

Lambang Korbrimob
Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian.

Peran Brimob sebagai salah satu unsur keamanan dalam negeri terus meningkat, sehingga pasukan ini aktif menumpas gerombolan pengacau keamanan di seluruh  wilayah Indonesia. Sejak kepemimpinan Brigjen Pol. K.E. Lumy (1975-1978), Brimob selalu terlibat dalam operasi pengamanan Timor-timur. Keaktifan tersebut terus dijalankan secara estafet oleh para Danpus Brimob selanjutnya.
 
Unit dipekerjakan dalam keamanan dan pertahanan operasi domestik dan dikeluarkan peralatan kerusuhan-kontrol khusus. Mereka dilatih untuk menangani demonstrasi massa. Sejak pergolakan Mei 1998, PHH (Pasukan Anti Huru Hara-, Anti Kerusuhan Unit) telah menerima pelatihan anti huru-hara khusus. Elemen gaya juga dilatih untuk operasi udara dan SAR.
 
Pasukan Brimob

 Di samping aktif dalam tugas pertahanan dan keamanan dalam negeri, Brimob juga menjalankan kewajibannya selaku Satuan Kepolisian. Pada dasarnya, pasukan hamba hukum ini dirancang untuk mengayomi sekaligus melindungi warga masyarakat beserta harta bendanya agar terhindar dari ancaman gangguan pihak lain yang ingin memaksakan kehendak dengan cara kekerasan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum, motto Brimob adalah “dimanapun berada selalu membawa ketentraman bagi masyarakat sekitarnya”. Untuk mewujudkan obsesinya, Brimob bersama-sama dengan unsur pelaksanaan operasional kepolisian yang lain berhasil menggulung dan menggungkap sebagian besar tindak kejahatan dengan kekerasan yang sering terjadi di kota-kota besar.

5. KORPASKHASAU (Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara)

Lambang Paskhas
Korps Pasukan Khas TNI AU, disingkat Korpaskhasau, merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI AU. Sama seperti satuan lainnya di TNI AD dan TNI AL, Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Hanya saja dalam operasi, tugas dan tanggungjawab, Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat teman. Kemampuan satu ini disebut Operasi Pembentukan dan Pengoperasi Pangkalan Udara Depan (OP3UD). 

Korpaskhas bertugas membina kekuatan dan kemampuan satuan Paskhas sebagai pasukan matra udara untuk siap operasional dalam melaksanakan perebutan sasaran dan pertahanan obyek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan khas matra udara dalam operasi militer atas kebijakan Panglima TNI.
Warna baret jingga Paskhas terinspirasi dari cahaya jingga saat fajar di daerah Margahayu, Bandung, yaitu tempat pasukan komando ini dilatih.

 
Prajurit Korpaskhasau
Paskhas merupakan satuan khusus milik TNI AU yang memiliki kemampuan di 3 matra, yaitu laut, darat dan udara. Dalam misinya, Paskhas lebih ditujukan untuk menguasai dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya mempersiapkan pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD). Sama seperti pasukan elit lainnya, setiap anggota paskhas diwajibkan memiliki kualifikasi para-komando (parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, yang nantinya ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai spesialisasinya.

Sepak terjang Paskhas sudah dimulai sejak era perang kemerdekaan, berbagai misi sudah pernah diemban oleh pasukan elit udara ini. Saat ini Paskhas diperkuat oleh 7.332 orang yang dilengkapi dengan berbagai jenis senjata pendukung. Terjun payung merupakan salah satu keahlian utama Paskhas untuk menguasai dan Mengoperasikan pangkalan lawan yang
berhasil direbut, Awalnya konsep tugas Paskhas adalah sebagai pasukan pertahanan pangkalan (Defensif) maka sekarang ini konsep tersebut dirubah menjadi pasukan pemukul (ofensif) dan
pasukan pertahanan (defensif).


Itulah beberapa pasukan elite yang ada di Indonesia dan masih banyak lagi pasukan elite yang ada di Indonesia ini. Maka dari itu kita harus bangga dengan pasukan-pasukan yang kita miliki sekarang dengan kelebihan -kelebihan yang mereka miliki , dan mungkin bisa menjadi pasukan-pasukan yang akan disegani di mata dunia.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan saran dan kritik anda bila ada kekurangan dalam blog dan artikelnya